Selasa, 24 Januari 2017

Budidaya unggas petelur

A.    Apa itu “budidaya unggas petelur”
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya uggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang di butuhkan dalam budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayampetelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.
1.      Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.
A.    Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakkan dalam bangunan kandang, jika seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu atau bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga telur dapat mengelinding keluar dari kandang battery. Biaya oembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:
·         Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur
·         Menghindari kerusakan telur dari unggas
·         Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas
·         Menghindari kanibalisme antarunggas
B.     Peralatan kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralata seperti di bawah tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehinnga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah cukup menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
C.    Bibit ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC/ ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:
1.      Anak ayam berasal dari induk yang sehat
2.      Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3.      Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
4.      Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik
5.      Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
6.      Tidak ada letajan tinja diduburnya
D.    Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai dibeli di toko pakan ternak.
E.     Obat-obatan, vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, julah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon pertubuhan berfungsi untuk menpercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.
F.     Peralatan panen
Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Disamping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan ruak. Peralatan panen adalah wadh untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen.

2.      Teknik Budidaya Unggas Petelur
Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi:
a.       Penyediaan Kandang
b.      Penyediaan bibit
c.       Pemeliharaan
d.      Panen
e.       Pasca panen
B.     Seputar Mengenai Perencanaan Wirausaha di Bidang Budidaya Unggas Petelur
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum kita melakukan suatu kegiatan wirusaha adalah melakukan perencanaan usaha. Perencanaan wirausaha merupakan titik tolak dari pencapaian sebuah tujuan atau proses kerja fikir dan rasa dalam menentukan bagaimana cara bertindak untuk mencapai tujuan. Perencanaan usaha ini menyangkut pembuatan keputusan tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya dan siapa yang akan melakukannya. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat ditentukan oleh faktor perencanaan usaha. Keberhasilan dalam suatu usaha sangat ditentukan oleh faktor perencanaan usaha. Oleh karena itu, perencanaan usaha hendaklah dibuat/disusun sebaik mungkin.
Manfaat dari perencanaan wirausaha adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Sebuah rencana wirausaha akan membantu untuk memilah-milah proses dimaksud menjadi bagian-bagian kecil yang lebih jelas. Dengan demikian sebuah masalah bisnis yang besar dapat dilihat sebagai sebuah urutan masalah-masalah kecil. Dan dengan memecahkan masalah masalah kecil dimaksud, otomatis masalah besar tersebut juga akan dapat terpecahkan..Berikut ini adalah hal-hal penting harus direncanakan sebelum memulai wirausaha, yaitu:

1. Menentukan Jenis Ternak
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan manajemen sudah disiapkan , maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.
Berdasarkan pengalaman survei pasar yang dilakukan pada pembelajaran sebelumnya, dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Pilih jenis unggas yang produk budidayanya laku dipasaran atau pilih produk yang kompetitornya lebih sedikit. Salah satu hewan petelur yang memenuhi kriteria tersebut adalah Puyuh. 
Banyak sekali alasan mengapa beternak burung puyuh semakin digemari di Indonesia. Selain daging dan telurnya yang dapat dikonsumsi, kotoran burung puyuh bahkan banyak dicari para petani dan peternak ikan. Kandungan protein serta nitrogen yang tinggi ternyata dapat menyuburkan tanah dan pakan yang bergizi. Ada beberapa keunggulan wirausaha burung puyuh yang menguntungkan, di antaranya adalah sebagai berikut.
·        Permintaan telur puyuh yang tinggi serta  harga dipasaran juga menguntungkan peternak puyuh, serta masih terjadi kekurangan pasokan telur puyuh.
·        Harga telur puyuh cenderung naik dari waktu ke waktu.
·        Daging puyuh juga mulai dilirik pengusaha kuliner. Rasanya yang lezat dan bertekstur lembut membuat daging puyuh digemari. Hal ini sebagai alternatif jika nantinya putuh sudah kurang maksimal bertelur.
·        Sebagai unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur, puyuh mulai bertelur saat berumur 45 hari. Masa produktif puyuh berlangsung sekitar 18 bulan.
·        Untuk memulai beternak puyuh tidak diperlukan modal besar dan lahan yang luas. Jika beternak ayam membutuhkan luas lahan sekitar 100 m2 untuk memelihara 1.000 ekor, maka untuk 1.000 ekor puyuh hanya membutuhkan luas lahan sekitar 12 m2.
·        Dibandingkan dengan unggas lain, puyuh tidak mengidap terlalu banyak penyakit. Vaksin yang diberikan cukup ND-Lasota dan AI.
2. Menentukan Lokasi Kandang
Kandang merupakan bagian penting dalam usaha ternak puyuh petelur, kandang digunakan untuk puyuh yang sudah siap untuk bertelur dan puyuh yang masih perlu untuk dirawat dan dipelihara hingga siap bertelur. Calon peternak juga perlu untuk memperhatikan tempat yang akan dijadikan tempat pembuangan kotoran burung puyuh agar tidak menjadi sumber bau yang kurang menyenangkan bagi lingkungan sekitar.
Kandang yang baik untuk digunakan dalam cara budidaya burung puyuh haruslah terjaga suhunya yaitu berkisar pada 20°C hingga 25°C dengan kelembapan sekitar 30% hingga 80%. Saluran air dan suplai listrik juga sangat penting untuk diperhatikan. Kandang burung puyuh membutuhkan listrik untuk menyalakan lampu dan menjaga suhu kandang. Didalam cara beternak burung puyuh yang benar, selama musim penghujan dibutuhkan lampu 25 hingga 40 watt di siang hari dan 40 hingga 60 watt di malam hari. Ukuran dan tata letak untuk kandang juga perlu untuk diperhatikan.

3. Menentukan Skala Usaha
Menentukan skala usaha berarti menentukan jumlah hewan puyuh yang akan dipelihara agar bisnis bisa berjalan secara kontinu dan menguntungkan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan usaha puyuh petelur sebagai berikut.
·        Modal yang tersedia. Jumlah ternak yang akan dipelihara, tergantung besarnya modal yang dimiliki. Semakin besar modal (uang), semakin banyak pula ayam yang dapat dipelihara, asalkan faktor-faktor lain mendukung. 
·        Ketersediaan lahan. Jika menghendaki beternak dengan kandang pribadi, perlu membangun kandang terlebih dahulu.  
·        Kapasitas kandang dan perlengkapan. Jika kandang sudah tersedia, kapasitas kandang dan jumlah perlengkapan menentukan skala usaha. 
·        Efisiensi biaya produksi. Efisiensi produksi terkait dengan jumlah tenaga kerja dan penggunaan bahan yang lainya. 
·        Kebutuhan atau permintaan pasar. Pasar merupakan faktor penting dalam menentukan skala usaha. Percuma memelihara puyuh dalam jumlah besar jika tidak bisa memasarkan. Peliharalah puyuh sesuai dengan permintaan pasar. Suplai yang melebihi permintaan dapat mengakibatkan harga jatuh. 
Selanjutnya lakukanlah analisis biaya yang diperlukan dalam wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur. Komponen biaya produksi dalam usaha ternak unggas sangat ditentukan oleh skala wirausaha. Semakin besar skala wirausaha, semakin besar pula biaya yang dibutuhkan.


Senin, 23 Januari 2017

WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN HIASAN DARI LIMBAH



Wirausaha Produk Kerajinan Hiasan dari Limbah
A.    Kerajinan sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Dunia telah melewati 4 gelombang peradaban ekonomi.
a.      Gelombang Ekonomi Pertanian.
b.      Gelombang Ekonomi Industri
c.       Gelombang Ekonomi Informasi.
d.      Gelombang Ekonomi Kreatif.
Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokan ke dalam 14 sub, yaitu: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televise dan radio, musik, film, video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan interaktif.

B.    Kewirausahaan Produk Kerajinan
Hukum ekonomi dasar menjelaskan hubungan antara ketersediaan barang di pasar (supply) dan permintaan pembeli (demand). Titik temu antara permintaan dan pengadaan adalah penetapan harga jual produk. Ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga, begitu juga sebaliknya.

Industri kerajinan  yang hanya dapat menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu, dan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat memberikan peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas atau limited edition/limited product. Karena produk unik dengan jumlah terbatas dapat memiliki harga jual yang tinggi.

Peluang kerajinan untuk menjadi produk dengan harga tinggi harus dipastikan dengan melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli yang akan mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif. Rancangan produk terwujud melalui kegiatan wirausaha dengan didukung oleh ketersediaan sumber daya.

Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yaitu: Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
a.      Man atau SDM (Sumber Daya Manusia)
Saat ini biasa disebut dengan istilah Man Power atau Mind Power, yang berarti personel atau orang-orang yang terlibat dalam wirausaha tersebut.
b.      Money
Merupakan dana yang menjadi modal usaha dan perputaran uang melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha tersebut.
c.       Material, machine, dan Method
Hal tersebut terkait langsung dengan proses produksi yang terjadi dalam usaha tersebut.
d.      Market
Pasar sasaran dari produk yang dihasilkan oleh suatu usaha.

C.     Produk Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah
1.     Jenis- jenis Produk Hiasan
Produk hiasan merupakan produk kerajinan yang memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Sumber manusia Indonesia memiliki kreativitas dan keterampilan tangan yang tinggi. Kreativitas dan keterampilan tersebut didukung pula oleh keragaman hayati dari masing-masing daerah.

Produk hiasan dapat ditemui di berbagai tempat di sekitar kita. Dilihat dari penempatannya, produk hiasan dapat ditemui di dalam rumah (interior) dan di luar rumah (eksterior). Produk hiasan juga dapat ditemui pada kendaraan maupun yang dikenakan manusia (perhiasan).

2.      Produk Hiasan dan Nilai Estetik
Produk hiasan adalah produk yang memiliki fungsi hias. Beberapa produk hiasan hanya berfungsi sebagai elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk. Namun beberapa produk hiasan lainnya di samping memiliki fungsi hias, juga memiliki fungsi pakai.

Setiap produk yang dipakai pada dasarnya memiliki nilai estetik. Seperti sebuah produk fungsional seperti gelas kaca yang dipakai minum sehari-hari juga memiliki nilai estetik, namun nilai fungsionalnya lebih tinggi daripada nilai estetiknya.

Produk dapat disebut sebagai hiasan apabila memiliki nilai estetik atau nilai keindahan. Keindahan dapat dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah.

Setiap bahan memiliki peluang untuk diolah menjadi produk hiasan, termasuk bahan limbah yang jika melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetik yang khas dan unik.

D.    Bahan Baku Limbah untuk Kerajinan
1. Material dan Bentuk Limbah
Limbah merupakan salah satu hasil dari suatu kegiatan atau proses. berdasarkan wujudnya limbah dapat dubagi menjadi limbah padat, cair, atau gas.

Kegiatan yang menghasilkan limbah dapat dibedakan menjadi kegiatan di rumah tangga dan di industri. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan di rumah tangga lebih beragam baik dari jenis, bentuk dan ukurannya. Limbah yang dihasilkan industri biasanya berjumlah banyak dengan bentuk, dan ukuran yang serupa. Limbah industri maupun limbah rumah tangga memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan.

Produk hiasan harus memiliki nilai estetis yang tinggi yang dapat dihasilkan dengan kemampuan mengolah material sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh material tersebut. Pengolahan bahan baku produk hiasan perlu memperhatikan jenis, sifat dasar bahan, bentuk dan ukuran material, dan warna serta tekstur limbah yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik.


2.   Bahan Utama dan Bahan Pendukung
Sebuah produk hiasan terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah yang memiliki nilai estetik, sedangkan bahan pendukung berfungsi untuk konstruksi.

Contohnya pada perhiasan kalung dari bahan limbah, terdiri atas plastik limbah sebagai bahan utama dan benang untuk menjalin plastic limbah tersebut sebagai material pendukungnya.

3.   Bahan Baku Limbah di Lingkungan Sekitar
Limbah padat, baik yang dihasilkan oleh industri maupun rumah tangga memiliki potensi menjadi bahan baku untuk wirausaha produk kerajinan. Bahan baku harus memiliki jumlah yang vukup untuk menghasilkan produk hiasan sesuai target produksi.

Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda. Beberapa daerah pantai memiliki limbah kerang laut  dengan jumlah banyak, sedangkan daerah penghasil minyak kelapa akan memiliki limbah berupa tempurung kelapa. Tetapi ada jenis limbah yang terdapat di hamper setiap tempat di Indonesia, contohnya kulit dan bonggol jagung, daun kering, tulang dan kulit hewan, dan sampah plastik kemasan